Pelatih Slovakia Kritik Sikap Declan Rice: “Seperti Bodyguard Wasit”

Pertandingan sengit antara Inggris dan Slovakia di babak 16 besar Euro 2024 tidak hanya memunculkan dramatisasi lapangan, tetapi juga kontroversi di luar lapangan. Pelatih Slovakia, Francesco Calzona, melontarkan kritik pedas terhadap gelandang Inggris, Declan Rice, menyebutnya “seperti bodyguard wasit” dalam sebuah insiden yang memanas setelah pertandingan.

Dalam pertandingan yang berakhir dengan kemenangan tipis 2-1 untuk Inggris setelah 120 menit, ketegangan sempat mencuat antara Calzona dan Rice. Menurut laporan, pasca-pertandingan Rice mengumpat dan mengatai pelatih lawannya dengan kata-kata kasar, yang memicu adu mulut panas antara keduanya.

Pelatih Slovakia , Francesco Calzona, dalam wawancara dengan Sky Sport Italia melalui Tutto Mercato, tidak menutupi ketidakpuasannya terhadap perilaku Rice di lapangan. “Rice berdiri dekat dengan wasit, dan saya ingin menanyakan alasan kurangnya waktu tambahan mengingat pemain Inggris banyak membuang-buang waktu,” ungkapnya dengan nada kecewa.

Dia menambahkan, “Dia pemain hebat, tapi mungkin dia seharusnya tidak berada di sana dan bertindak seperti pengawal wasit.”

Meski terjadi friksi antara keduanya, Calzona juga mengakui bahwa Rice langsung meminta maaf atas responsnya setelah kejadian tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa ada sikap sportivitas setelah panasnya suasana dalam pertandingan tersebut mereda.

Kemenangan atas Slovakia tidak hanya mengantar Inggris ke perempatfinal Euro 2024, tetapi juga menempatkan mereka dalam posisi yang menantang untuk menghadapi Swiss. Switzerland, yang mengalahkan juara bertahan Italia di babak sebelumnya, akan menjadi ujian berikutnya bagi tim Gareth Southgate di Merkur-Spiel Arena, Duesseldorf, Jerman, pada Sabtu (6/7).

Pertemuan antara Inggris dan Swiss diprediksi akan menjadi laga yang sangat menarik, di mana performa lapangan akan menjadi fokus utama. Bagi Rice dan rekan-rekannya, tantangan berikutnya adalah untuk mengatasi lawan yang kuat dan memperjuangkan tempat di semifinal Euro 2024, sementara bagi Calzona dan Slovakia, pengalaman ini menjadi pelajaran berharga dalam menghadapi tim-tim top di tingkat internasional.

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *