David Moyes, yang pernah mengarsiteki Manchester United, mengenang masa-masa sulitnya selama bursa transfer pertamanya sebagai manajer tim. Moyes, yang ditunjuk untuk menggantikan Sir Alex Ferguson pada musim 2013/2014, mengalami periode yang penuh tantangan, terutama dalam hal perekrutan pemain.
David Moyes mengakui bahwa bursa transfer pertamanya di Manchester United tidak berjalan sesuai harapan. “Kami tidak melakukan banyak perekrutan yang signifikan di bursa transfer pertama saya,” ungkap Moyes dalam wawancaranya dengan Diario AS. Salah satu langkah besar yang dilakukan adalah perekrutan Marouane Fellaini, yang didapat pada hari terakhir bursa transfer. Namun, Moyes mengakui bahwa secara keseluruhan, bursa transfer tersebut tidak memuaskan.
Salah satu penyesalan terbesar Moyes adalah kegagalan untuk menggaet dua nama besar yang sempat menjadi target utama. Nama pertama yang dikejar adalah Cesc Fabregas. Moyes dan Sir Alex Ferguson, yang masih terlibat dalam proses pengambilan keputusan, sepakat bahwa Fabregas adalah pemain yang sangat dibutuhkan oleh tim. Moyes bahkan telah berbicara langsung dengan Fabregas, yang pada saat itu merasa kurang nyaman di Barcelona dan siap untuk pindah jika tidak terlibat dalam laga pembuka musim. Meskipun demikian, transfer Fabregas tidak terwujud, meninggalkan rasa kecewa bagi Moyes.
Nama kedua yang menjadi target utama adalah Gareth Bale. Manchester United mengajukan tawaran besar kepada Tottenham Hotspur untuk Bale dan bahkan mempersiapkan helikopter untuk mengangkut pemain tersebut. Namun, Bale lebih memilih untuk bergabung dengan Real Madrid, yang menjadi tujuan utamanya pada saat itu.
Kegagalan untuk mendapatkan kedua pemain tersebut menjadi salah satu bagian dari pengalaman kurang memuaskan Moyes di Manchester United. Setelah hanya sekitar sepuluh bulan di kursi manajer, Moyes dipecat pada bulan April 2014.