Euro 2024 telah menyaksikan munculnya sebuah bintang baru yang mencuri perhatian dunia sepak bola: Lamine Yamal dari Spanyol. Meskipun masih berstatus pelajar sekolah menengah, Yamal telah mengukir sejumlah rekor dan memimpin Spanyol melangkah ke final Piala Eropa.
Prestasi di Semifinal
Pertandingan semifinal antara Spanyol dan Prancis di Allianz Arena akan dikenang sebagai penampilan gemilang Yamal. Pada menit ke-21, dengan cara yang spektakuler, ia mencetak gol penyeimbang untuk Spanyol dengan tendangan jarak jauh yang terukur dan mempesona dari luar kotak penalti. Gol ini tidak hanya menyamakan kedudukan, tetapi juga membuatnya masuk ke dalam buku sejarah Euro sebagai pencetak gol termuda dalam sejarah turnamen ini, pada usia 16 tahun 362 hari.
Man of the Match Termuda
Performa brilian Yamal tidak hanya berhenti pada golnya yang penting. Ia juga dinobatkan sebagai Man of the Match (MOTM), menjadikannya pemain termuda yang meraih penghargaan ini dalam sejarah Euro. Ini adalah pengakuan atas kontribusinya yang signifikan dalam kemenangan Spanyol atas Prancis.
Rekor Sebelumnya
Sebelum mencetak gol dan meraih MOTM di semifinal, Yamal telah menorehkan sejumlah rekor lain di Euro 2024. Sebagai pemain termuda yang tampil dan memberikan assist dalam sejarah Euro pada usia 16 tahun 388 hari, ia telah menunjukkan kualitas dan bakat yang luar biasa.
Ambisi untuk Final
Dengan ulang tahunnya yang ke-17 tepat sehari sebelum final Euro 2024, Yamal memiliki motivasi ekstra untuk meraih gelar internasional pertamanya sebagai hadiah ulang tahun. Dengan keyakinan yang tinggi, ia menyatakan tekadnya untuk membawa pulang trofi Euro untuk Spanyol.
“Saya ingin menjadi juara, menang dan menang lagi,” ucap Yamal dengan penuh semangat setelah membawa Spanyol melaju ke final.
Yamal adalah contoh nyata bahwa usia bukanlah penghalang bagi seseorang untuk mencapai prestasi gemilang dalam dunia sepak bola.