Federico Chiesa dan Dua Pemain Lain Akan Dilepas dari Juventus Musim Depan
Pelatih Juventus, Thiago Motta, baru-baru ini mengumumkan bahwa tiga pemain akan meninggalkan skuad Juventus untuk musim 2024/2025. Salah satu dari tiga pemain tersebut adalah penyerang Federico Chiesa, yang sebelumnya dianggap sebagai salah satu bintang masa depan klub.
Federico Chiesa, yang kini berusia 26 tahun, pernah diharapkan menjadi ikon Juventus. Pada musim 2023/2024, ia menunjukkan performa yang solid dengan mencetak sembilan gol di Serie A. Namun, dengan kedatangan Motta sebagai pelatih, posisi Chiesa di tim utama mulai dipertanyakan. Motta mengungkapkan bahwa Chiesa tidak cocok dengan filosofi permainan yang ingin diterapkan di Juventus.
Motta menginginkan tipe winger dengan gaya bermain yang berbeda, dan karena itu Chiesa diminta untuk mencari klub baru. Keputusan ini menjadi semakin nyata ketika Chiesa tidak termasuk dalam skuad Juventus saat mereka menghadapi Brest dalam laga pramusim.
Selain Chiesa, dua pemain lainnya—Tiago Djalo dan Hans Nicolussi—juga tidak berada dalam daftar pemain yang dipilih untuk pertandingan melawan Brest. Mereka, bersama dengan Chiesa, telah diberi tahu bahwa mereka tidak termasuk dalam rencana Motta dan disarankan untuk mencari klub baru.
Motta menegaskan, “Chiesa dan pemain lain yang tidak dimasukkan dalam skuad keluar karena alasan transfer. Mereka adalah pemain yang berbakat, namun kami telah memberi mereka arahan untuk mencari klub lain di mana mereka akan mendapatkan lebih banyak waktu bermain. Untuk Chiesa dan yang lainnya, keputusan sudah final.”
Federico Chiesa masih dianggap memiliki potensi besar di level top sepak bola, dengan nilai transfer awalnya diperkirakan mencapai €35 juta. Namun, Juventus kini membuka peluang transfer dengan harga yang lebih rendah, yaitu sekitar €20 juta. Meskipun demikian, hingga saat ini belum ada tawaran konkret yang diterima untuk Chiesa.
Keputusan Juventus untuk melepaskan Chiesa dan dua pemain lainnya menunjukkan perubahan signifikan dalam strategi tim, seiring dengan upaya Motta untuk membentuk skuad yang sesuai dengan visi dan filosofi pelatihannya.