Setelah pindah ke Arsenal dengan harapan besar, Kai Havertz belum sepenuhnya memenuhi ekspektasi. Meskipun mencetak tujuh gol dalam 17 pertandingan musim ini, performanya belum menunjukkan perkembangan signifikan sejak ia meninggalkan Chelsea pada musim panas 2023.
Harapan Tinggi, Namun Perjalanan Berat
Saat Mikel Arteta merekrut Havertz, banyak yang berharap ia bisa memperkuat lini serang Arsenal. Arteta ingin Havertz menjadi penghubung antara lini tengah dan depan. Namun, meskipun terkadang tampil bagus, penampilannya masih sering inkonsisten.
Jody Morris, mantan asisten Frank Lampard di Chelsea, menilai Havertz belum banyak berkembang. Dalam wawancara dengan talkSPORT, Morris mengatakan, “Meskipun ada statistik, saya tidak melihat perubahan signifikan. Dia belum sepenuhnya menemukan ritme terbaiknya.”
Posisi yang Tepat: Masih Mencari Peran Ideal
Salah satu tantangan besar bagi Havertz adalah posisi yang tepat. Arteta telah mencoba berbagai peran untuknya, termasuk sebagai penyerang tengah. Namun, peran ini masih belum cocok. Havertz sering terlihat tidak konsisten, baik dalam mencetak gol maupun menciptakan peluang.
Morris menambahkan, “Arteta sudah bekerja keras untuk mengembangkan Havertz, tapi dia masih belum bisa tampil maksimal. Dia bisa mencetak gol saat dalam kondisi terbaik, tapi sering kali terlihat kurang tajam.”
Potensi Terpendam atau Realitas yang Sulit Diterima?
Havertz memang memiliki potensi besar. Kemampuan teknis dan kecerdasannya dalam membaca permainan sangat menjanjikan. Namun, konsistensi masih menjadi masalah besar. Arsenal membutuhkan pemain yang dapat tampil baik dalam jangka waktu panjang, dan Havertz belum sepenuhnya bisa membuktikan itu.
Arteta masih percaya pada kemampuan Havertz. Namun, waktunya akan menjawab apakah investasi besar ini akan memberikan hasil sesuai harapan. Jika Havertz dapat menemukan bentuk terbaiknya, Arsenal akan mendapatkan pemain dengan kualitas luar biasa. Sebaliknya, jika inkonsistensinya berlanjut, masa depannya di klub bisa dipertanyakan.