Piala Dunia 2022 di Qatar menyajikan salah satu final paling mendebarkan dalam sejarah sepak bola: Argentina vs Prancis. Kylian Mbappé, bintang muda Prancis, mencetak hat-trick yang spektakuler, namun pada akhirnya harus menyerah kepada Lionel Messi dan Argentina melalui adu penalti. Meski kalah, pengalaman ini justru membuka babak baru dalam hubungan antara Mbappé dan Messi, yang sebelumnya sudah saling berhadapan di lapangan, namun kini menjalin persahabatan yang tak terduga.
Dari Kekalahan Menuju Kedekatan
Bagi seorang Kylian Mbappé, kekalahan di final Piala Dunia bisa saja menjadi momen yang sangat berat, mengingat dia sudah memberikan segalanya dalam pertandingan tersebut. Namun, dia mengungkapkan bahwa meskipun hat-trick-nya tak cukup untuk menghindarkan Prancis dari kekalahan, kekalahan itu justru mengubah dinamika hubungan antara dirinya dan Messi, yang saat itu bermain di Paris Saint-Germain (PSG).
“Saat itu saya marah, sangat marah. Saya merasa seperti, ‘Kenapa harus saya?’ Tapi ketika Messi kembali ke latihan di PSG, dia datang mendekati saya dan berkata, ‘Kamu sudah menang sebelumnya, sekarang giliran saya’,” kenang Mbappé dalam wawancara dengan CliqueTV.
Sikap Messi yang bijaksana dan penuh respek segera mencairkan suasana. Alih-alih membiarkan ketegangan berlarut-larut, mereka justru tertawa bersama. “Kami saling menghormati, karena kami telah berjuang di lapangan dan menciptakan kenangan bersama. Final itu membuat kami lebih dekat,” tambah Mbappé.
Belajar Dari Sang Maestro
Meskipun usianya lebih muda, Mbappé sangat mengagumi Messi, yang sudah mengukir sejarah panjang di dunia sepak bola, termasuk meraih gelar juara dunia di 2022. Baginya, Messi bukan hanya seorang legenda, tetapi juga sumber inspirasi yang tak ternilai.
“Saya banyak belajar darinya. Messi melakukan segalanya dengan sempurna,” ujar Mbappé. “Ada banyak hal yang bisa dipelajari dari sosok seperti dia. Saya sering mendekatinya dan bertanya, ‘Bagaimana Anda melakukan itu? Bagaimana Anda bisa begitu tenang dalam situasi yang begitu menegangkan?’”
Meski Mbappé sudah menjadi juara Piala Dunia 2018, ia masih merasa banyak yang harus dipelajari dari Messi, baik dalam hal keterampilan teknis, mentalitas, maupun cara menghadapi tekanan dalam pertandingan besar. Bagi Mbappé, Messi adalah contoh sempurna dari seorang profesional yang tak hanya hebat di lapangan, tetapi juga memiliki karakter yang luar biasa di luar lapangan.
Dua Bintang, Satu Tujuan
Kini, meskipun Mbappé telah meninggalkan PSG untuk bergabung dengan Real Madrid, hubungan yang terjalin setelah Piala Dunia 2022 tetap berlanjut. Tidak ada lagi kompetisi atau kebencian yang memisahkan mereka. Mereka berdua adalah ikon sepak bola global, masing-masing dengan misi yang berbeda: Mbappé yang ingin membawa Prancis kembali ke kejayaan, dan Messi yang telah meraih hampir segala hal, namun tetap berjuang untuk memberikan yang terbaik.
“Kami berdua tahu betul bahwa sepak bola adalah tentang lebih dari sekadar mencetak gol atau meraih trofi. Itu juga tentang belajar dari orang-orang terbaik di sekitar kita, tentang persahabatan, dan menghormati proses,” kata Mbappé dengan rendah hati.
Pesan dari Kedua Pemain
Kisah persahabatan yang tumbuh antara Kylian Mbappé dan Lionel Messi setelah final Piala Dunia 2022 adalah sebuah pelajaran berharga. Terkadang, dalam kekalahan, kita justru menemukan kekuatan baru. Rivalitas yang ada di lapangan tidak harus berakhir dengan permusuhan. Sebaliknya, itu bisa membuka jalan bagi persahabatan yang lebih kuat dan saling mendukung. Di dunia sepak bola, yang terpenting bukan hanya siapa yang menang atau kalah, tetapi bagaimana kita menghargai dan belajar dari satu sama lain.
Dalam perjalanan mereka masing-masing, baik Mbappé maupun Messi tetap menjadi panutan bagi para penggemar sepak bola di seluruh dunia. Dan siapa tahu, suatu saat nanti mereka akan kembali bertemu di lapangan dengan semangat yang lebih kuat—tetapi kini, mereka sudah lebih dari sekadar rival. Mereka adalah teman yang saling menginspirasi.
