Lautaro Martinez, penyerang andalan Inter Milan dan timnas Argentina, baru-baru ini mengungkapkan pandangannya tentang penghargaan bergengsi Ballon d’Or 2024, yang menurutnya terkadang terasa tidak adil. Setelah musim 2023/2024 yang gemilang, di mana ia tampil memukau dan meraih berbagai gelar, Lautaro merasa layak mendapatkan lebih banyak apresiasi.
Rodri Memenangkan Ballon d’Or 2024
Pada malam gala Ballon d’Or 2024, gelar tersebut jatuh ke tangan Rodri, gelandang berbakat asal Spanyol. Rodri berhasil meraih nilai tertinggi, mengalahkan nama-nama besar lainnya seperti Vinicius Junior dan Jude Bellingham. Menariknya, malam itu juga diwarnai dengan aksi “boikot” dari Real Madrid, yang merasa kecewa ketika mengetahui bahwa pemenang bukanlah Vinicius atau Dani Carvajal, dua pemain yang juga memiliki musim yang sangat bagus.
Dani Carvajal, khususnya, memiliki pencapaian luar biasa dengan membawa Real Madrid meraih gelar Liga Champions dan La Liga, serta berkontribusi pada kesuksesan Spanyol di Euro 2024 bersama Rodri.
Mengapa Lautaro Merasa Terkalahkan?
Lautaro Martinez sendiri menjadi salah satu kandidat kuat untuk meraih Ballon d’Or. Dengan gelar top skor dan scudetto di Serie A, serta kontribusinya sebagai top skor di Copa America 2024, prestasinya jelas sangat mengesankan. Namun, meski mencetak banyak gol dan membawa timnya meraih gelar, ia hanya berada di posisi ke-7 dalam daftar akhir.
“Tentu saja, itu mungkin bisa lebih baik lagi. Sejujurnya, saya mengharapkan lebih, tetapi saya bekerja untuk Inter Milan dan Timnas Argentina,” ungkap Lautaro dalam wawancara dengan DAZN. “Penghargaan ini terkadang tidak adil, tetapi saya senang dengan pekerjaan yang saya lakukan,” tegas penyerang berusia 27 tahun ini.
Memulai Musim dengan Lambat
Meskipun menikmati musim yang luar biasa pada 2023/2024, Lautaro menghadapi tantangan di awal musim 2024/2025. Dia mengakui bahwa performanya sempat terhambat, dengan gol yang sulit didapat di awal. “Saya kembali bugar. Seperti yang Anda ketahui, saya memulai pramusim lebih lambat setelah musim yang panjang,” jelasnya.
“Saya tidak banyak beristirahat dan banyak bermain, jadi wajar jika merasa lelah. Namun, kami semua berusaha melakukan yang terbaik, dan kami harus terus maju karena musim masih panjang,” tutup Lautaro.
Kesimpulan
Dengan semangat juang yang tinggi dan tekad untuk terus berkembang, Lautaro Martinez membuktikan bahwa dia adalah salah satu pemain terbaik di dunia. Meskipun merasa penghargaan Ballon d’Or tidak sepenuhnya adil, ia tetap fokus pada tugasnya di lapangan. Kita semua menantikan aksi-aksinya selanjutnya, yang pasti akan membawa lebih banyak kejutan di dunia sepak bola!