Euro 2024, turnamen sepak bola paling prestisius di Eropa, menyuguhkan perubahan menarik kali ini. Salah satu keputusan kontroversial yang diambil oleh UEFA adalah penghapusan pertandingan perebutan juara ketiga.
Pertandingan perebutan juara ketiga sejatinya merupakan bagian dari tradisi Euro, di mana dua tim semifinalis yang kalah akan bertarung untuk meraih posisi ketiga. Namun, sejak edisi 1984, UEFA mulai merasa bahwa pertandingan ini tidak lagi menarik minat yang cukup dari publik. Alasannya sederhana: tim-tim yang terlibat lebih cenderung fokus pada upaya untuk meraih gelar juara, bukan sekadar posisi ketiga.
Euro 2024 saat ini sedang memasuki babak final yang sangat dinanti-nantikan. Pertandingan final akan mempertemukan Spanyol dan Inggris, setelah kedua tim berhasil menyingkirkan lawan-lawan tangguh mereka di babak semifinal. Inggris mengalahkan Belanda dalam pertandingan dramatis, sementara Spanyol sukses mengatasi tantangan dari Prancis.
Menurut pernyataan resmi yang dilansir oleh UEFA, keputusan untuk menghapus pertandingan perebutan juara ketiga di Euro 2024 adalah bagian dari strategi untuk mempertahankan daya tarik dan prestise turnamen. UEFA juga menegaskan bahwa saat ini tidak ada rencana untuk mengembalikan pertandingan tersebut dalam format Euro di masa mendatang.
Penghapusan ini membuat Euro 2024 semakin mirip dengan Piala Dunia, yang juga tidak lagi menyelenggarakan pertandingan perebutan juara ketiga sejak tahun 1982. Fokus utama turnamen ini kini tertuju pada penentuan siapa yang akan meraih gelar juara Eropa, sebuah gelar yang sangat bergengsi dalam dunia sepak bola internasional.
Euro 2024 telah menjadi panggung bagi talenta-talenta terbaik di Eropa untuk bersaing dalam kompetisi yang memukau jutaan penggemar sepak bola di seluruh dunia. Dengan penghapusan pertandingan perebutan juara ketiga, UEFA berharap dapat lebih mengintensifkan atmosfer dan fokus pada momen-momen krusial dalam turnamen ini, terutama babak final yang akan segera digelar.
