Mantan gelandang Real Madrid dan timnas Jerman, Toni Kroos, baru-baru ini mengungkapkan kritik tajam terhadap penghargaan Ballon d’Or. Acara yang digelar di Theatre du Chatelet, Paris, pada Selasa (29/10/2024) dini hari WIB, mencetak Rodri dari Manchester City sebagai pemenang, mengalahkan Vinicius Junior dan Jude Bellingham.
Ketidakpuasan Kroos
Kroos, yang sukses besar bersama Real Madrid, terpilih sebagai nominasi Ballon d’Or tahun ini namun hanya finis di posisi kesembilan. Ia menilai penghargaan ini tidak relevan dalam sepak bola modern. “Saya belum pernah melihat pentingnya penghargaan individu ini. Penghargaan ini tidak memiliki tempat,” ujarnya sebelum pengumuman pemenang.
Rodri: Bintang yang Bersinar
Rodri meraih Bola Emas setelah menunjukkan performa luar biasa baik di level klub maupun tim nasional. Ia memainkan peran kunci dalam kesuksesan Manchester City, membantu klub tersebut meraih banyak trofi, serta berkontribusi besar untuk Timnas Spanyol. Pencapaian Rodri menunjukkan bahwa ia layak menerima penghargaan ini, meskipun pernyataan Kroos menyoroti keraguan terhadap keabsahan penghargaan individu.
Real Madrid Boikot Acara
Sementara itu, Real Madrid mengambil langkah tegas dengan memboikot Ballon d’Or 2024. Klub ini tidak mengirimkan perwakilan ke acara, meskipun beberapa pemain dan pelatih mereka masuk dalam nominasi. Rumor menyebutkan bahwa keputusan ini merupakan protes karena Vinicius Junior tidak terpilih sebagai pemenang. Keputusan ini mencerminkan protes terhadap tidak terpilihnya Vinicius Junior sebagai pemenang. Meskipun Real Madrid dinyatakan sebagai klub sepak bola pria terbaik, ketidakhadiran mereka menunjukkan ketidakpuasan yang mendalam.
Relevansi Penghargaan Individu
Kritik Kroos dan tindakan boikot Real Madrid memperkaya diskusi tentang relevansi penghargaan individu dalam sepak bola. Banyak yang mulai mempertanyakan nilai dan dampak Ballon d’Or terhadap permainan itu sendiri.
Masa Depan Ballon d’Or
Dengan perdebatan ini, kita mungkin akan melihat perubahan dalam cara penghargaan ini dinilai di masa depan. Sementara Rodri merayakan pencapaiannya, pertanyaan besar tetap ada: Seberapa penting penghargaan individu dalam olahraga tim seperti sepak bola? Hanya waktu yang akan memberikan jawaban.